Aku telah berusaha membahagiakannya. Memperhatikan setiap detail yang ada padanya. Mulai hal yang paling kecil sampai melalukan sesuatu yang menurutku berarti, namun mungkin tidak baginya.
Masih teringat saat kamu jatuh sakit dan harus dilarikan ke UKS sekolah, khawatirnya bukan main. Sampai harus bolak-balik ijin ke kamar mandi yang berkedok ingin melihat perkembangan kondisimu. Khawatir ini
sedikit terobati saat teman-temanmu mengatakan bahwa kamu baik-baik saja. Tapi itu belum bisa menyembuhkan rasa khawatir yang membunuhku. Mungkin karna risih atau apa, sampai-sampai kamu tidak mengijinkan aku untuk masuk ke ruang perawatanmu. Tak apa, aku bisa menungguimu walau hanya lewat jendela UKS. "Cepet sembuh, jangan lupa minum obat" itu yang aku katakan waktu kamu dan ibumu keluar ruang UKS dan melewatiku begitu saja. Tanpa respon, hahaha itu sudah biasa. Yang terpenting, cepatlah sembuh dan cepatlah kembali bersekolah aku merindukanmu :')
"Ini, selamat ulang tahun" hanya itu yang mampu aku katakan saat memberikan sebuah barang tak berharga dihari ulang tahunmu. Tak peduli siulan, tak peduli ejekan, yang terpenting adalah aku bisa melihatmu tersenyum dihari itu. Hanya sepotong baju yang aku hadiah kan dihari itu, tentunya dengan bantuan pendapat dan usaha sahabat-sahabatmu. Selamat ulang tahun, semoga kau mendapatkan apa yang inginkan :')
Sampai kini, hari ini bahkan detik ini. Aku hanyalah manusia bodoh yang tetap bertahan dengan rasa ini. Rasa yang terlebih menyimpan harap. "Ya, semoga bahagia dengan pilihanmu. Aku baik-baik saja. I'm fine"
Ya tepat sekali. I'm fine, jika itu berarti "Aku sangat hancur, I'm so Bad"
*terinspirasi oleh : aldnakbrdwsptn
0 komentar:
Posting Komentar